TEKNIK PENGELASAN





Teknik pengelasan banyak dicari oleh beberapa orang yang ingin belajar mengelas. Teknik-teknik ini dapat kita dapatkan dibangku sekolah kejuruan ataupun teknik. Namun, bagi orang awam yang ingin membuka sebuah usaha bengkel las misalnya, mereka cenderung tidak memiliki waktu untuk belajar secara formal. Oleh sebab itu, kami akan memberikan beberapa tips pengelasan yang kami harap dapat membantu kita semua dalam belajar bagaimana cara mengelas yang baik dan benar.
Sebelum melanjutkan, jika teknik yang kami uraikan nanti tidak sama atau terkesan berbeda dengan teknik yang anda terapkan, mungkin anda akan bertanya-tanya kenapa teknik mengelas-nya berbeda. Tujuan dari artikel ini adalah untuk berbagi ilmu pengetahuan tentang mengelas. Khususnya las listrik. Jika ada perbedaan pada teknik anda, anda boleh mengambil manfaat dari artikel ini sebagai referensi semata. Kami tidak menyalahkan siapapun jika teknik yang kami berikan berbeda dengan teknik yang orang lain gunakan. Namun kami yakin, hampir semua teknik mengelas pasti akan sama dengan teknik yang akan kami uraikan dibawah ini.

ALAT-ALAT YANG DIBUTUHKAN

  1. Mesin las listrik
  2. Kaca Mata Pengaman.
  3. Kelem dan Lead.
  4. Elektroda.
  5. Bahan yang akan dilas.
  6. Palu.
  7. Sikat kawat.
  8. Sarung Tangan Las.
  9. Sepatu anti api.
  10. Rompi anti api.
  11. Arus Listrik menyesuaikan dengan kekuatan mesin las.
  12. Alat pemadam kebakaran.

Persiapan Sebelum Melakukan Teknik Pengelasan

  1. Sebelum memulai proses pengelasan, anda harus menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan yang sudah kami uraikan diatas. Jangan menggunakan sepatu biasa yang mudah terbakar jika terkena percikan api. Pastikan sepatu anda tertutup rapat baik itu menggunakan celana yang tidak mudah terbakar, atau dengan mengikatkan kain anti api pada mata kaki untuk menutupi celah sepatu. Dan yang paling disarankan adalah menggunakan sepatu mengelas yang tinggi seperti sepatu bot. Hal ini bertujuan agar saat terjadi percikan api, tidak masuk ke dalam sepatu melalui celah-celah di dekat mata kaki. Sebab, percikan api yang tidak mudah padam dan jatuh ke dalam sepatu akan membakar kulit. Tentunya ini akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Gunakan alat standar keamanan demi keselamatan kita.
  2. Siapkan pula meja kerja. Sebagian orang menggunakan media tanah sebagai tempat untuk meletakkan bahan yang akan dilas. Jika anda mampu, anda dapat membuat sebuah meja kerja untuk pengelasan. Hal ini lebih baik agar bahan yang akan kita las tidak mudah terkena korosi dan proses pengelasan akan berjalan lebih mudah. Namun, jika anda tidak mempunyai meja kerja, anda boleh menggunakan tanah atau lantai sebagai media untuk menempatkan bahan yang akan dilas.
  3. Atur tegangan mesin las. Sesuaikan dengan tebal bahan yang akan di las. Sesuaikan pula dengan elektroda yang akan kita gunakan.
  4. Gunakan elektroda yang tepat. Elektroda menyesuaikan dengan bahan yang akan di las. Baik itu besi atau stainless akan menggunakan elektroda yang berbeda. Jika bahan kita adalah alumunium, kita harus menggunakan elektroda untuk alumunium pula. Selain itu, tebal elektroda menyesuaikan dengan tebal bahan yang akan kita las. Semakin tebal bahan yang akan dilas, semakin tebal pula elektroda yang dibutuhkan.

Proses Teknik Pengelasan

  1. Bersihkan bahan yang akan dilas. Gunakan palu untuk membersihkan kerak pada permukaan area yang akan dilas. Gunakan sikat baja untuk hasil yang maksimal.
  2. Letakkan bahan yang akan dilas pada tempat yang telah disediakan. Baik itu menggunakan meja kerja atau hanya meletakkannya dilantai. Atur kerapatan antara dua bahan. Gunakan klem jika diperlukan.
  3. Jika bahan sangat tebal, buatlah coakan pada bagian yang akan dilas. boleh salah satu dan bisa juga dua-duanya. Sehingga setelah nanti di satukan, akan ada tempat untuk nanti cairan elektroda. Sehingga proses pengelasan benar-benar matang.
  4. Letakkan masa mesin las pada salah satu bagian bahan yang akan dilas. Masukkan elektroda pada panel penjepit elektroda dimesin las. Pasang kemiringan elektroda menyesuaikan dengan posisi bahan. Biasanya sudah ada tempat khusus kemiringan elektroda pada tang penjepit elektroda. Baik itu tegak lurus 90 derajat, 30 atau 40 derajat.
  5. Setelah bahan siap untuk di las, perlahan dekatkan ujung elektroda pada bahan yang akan dilas. 
  6. Jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangat mempengaruhi kualitas pengelasan. Jika jarak terlalu jauh, akan timbul percikan seperti hujan bintik-bintik api. Proses pengelasanpun akan tidak sempurna. Jika jarak terlalu dekat, api tidak menyala dengan sempurna. Dan tidak ada cukup jarak untuk tempat lelehan elektroda. Jarak yang baik adalah seperdelapan dari tebal elektroda.
  7. Dengan menggunakan masker pelindung atau kacamata las, anda dapat memperhatikan bagian elektroda yang sudah mencair yang menyatukan antara dua bahan yang dilas tersebut. Perlahan gerakkan elektroda ke sepanjang area yang dilas.
  8. Putar perlahan tang elektroda jika area yang dilas cukup luas hingga cairan elektroda menutup rapat permukaan bagian yang akan dilas.
  9. Hasil yang baik saat proses pengelasan dapat dilihat saat permukaan yang dilas berbentuk seperti gelombang rapat dan teratur menutup sempurna bagian yang dilas.
  10. Setelah selesai, bersihkan kerak yang menutupi bagian yang dilas dengan menggunakan palu. Periksa kembali apakah terdapat bagian yang belum sempurna. Jika belum sempurna, ulangilah bagian yang belum tersatukan dengan baik tersebut. Pada beberapa kasus, bahan yang sudah dilas harus di gerinda lagi jika pengelasan tidak sempurna. Namun jika tidak terlalu fatal, kita cukup mengelas bagian yang belum terlas secara mempurna tersebut.


Posisi Dalam Teknik Pengelasan

Ada empat posisi pengelasan yang sering kita jumpai. Diantaranya adalah :
  1. Pengelasan Datar.
  2. Pengelasan Horisontal.
  3. Pengelasan Vertikal.
  4. Pengelasan Overhead.

Metode Dalam Teknik Pengelasan

Jika kita menempatkan bahan yang kita las berada dibawah kita, baik itu di tanah atau menggunakan meja, maka proses ini disebut pengelasan datar. 

Teknik Pengelasan

Saat bahan yang kita las berdiri di depan kita, dan area yang akan kita las adalah memanjang, maka proses ini disebut dengan pengelasan horisontal. Yaitu arah las yang kearah kanan atau kiri. seperti pengelasan dinding kapal.

Teknik Pengelasan

Pengelasan ini hampir sama dengan penelasan horisontal. Yaitu bahan tepat di depan kita, hanya saja arah pengelasan bukan ke kanan atau kekiri melainkan ke atas atau kebawah tergantung dari mana kita memulainya.

Teknik Pengelasan

Saat bahan yang kita las berada di atas kepala kita, maka proses ini disebut pengelasan overhead. Diperlukan teknik khusus dan keamanan yang khusus untuk proses yang satu ini. Karena percikan api langsung tertuju ke area kepala kita. Oleh karena itu, helm keamanan dan masker las harus terpasang dengan sempurna.
Referensi umum:
  • https://www.millerwelds.com/resources/article-library/five-steps-to-improving-your-stick-welding-technique
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Welding
  • http://www.weldingtipsandtricks.com/mig-welding-techniques.html
  • http://www.thefabricator.com/article/Array/mastering-the-art-of-welding-its-all-about-proper-technique
  • http://www.wirasejati.com/teknik-pengelasan-yang-baik-dan-benar.aspx


PT ARDON INTI PRESISI
Machining, Fabrication,Valve, Sheet Metal, General Trading
Steel Pallet & Packaging Specialist

Office & Factory :
Komplek Industri PIK Penggilingan
Blok A No. 169, 145, 146, 147, 154 & 155
Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur
Phone : (021) 22859333, 91291358
Fax : (021) 22859333
www.maxpallet.com